momoclover

Tuesday 8 March 2016

Bunga Suci Wijaya Kusuma

Karakteristik dan cara budidaya bunga wijaya kusuma
 

     Tanaman ini berasal dari daratan Amerika Selatan yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah di dunia termasuk ke Indonesia. Konon bunga ini masuk ke Indonesia melalui China pada masa kerajaan Majapahit dan bukanlah tanaman asli Indonesia atau malah tanaman endemik Indonesia.
    Nama latin tumbuhan ini adalah Epiphyllum oxypetalum. Namun ada juga yang menganggap nama latin wijayakusuma adalah Epiphyllum anguliger. Keduanya spesies yang berbeda namun memiliki ciri-ciri yang hampir serupa. Hanya bentuk daun E. anguliger berlekuk-lekuk, sehingga kerap disebut juga sebagai ‘kaktus balung iwak’. Bunga wijayakusuma (Epiphyllum oxypetalum) disebut juga sebagai bunga ‘ratu malam’ dan bakawali (Melayu).

     Tumbuhan wijayakusuma merupakan spesies anggota kaktus (famili Cactaceae). Batangnya, berbentuk silindris, terbentuk dari helai daun tua yang mengecil dan mengeras. Tinggi batang dapat mencapai hingga 3 meter. Daun wijaya kusuma berbentuk pipih dan memanjang, berwarna hijau dengan permukaan halus tanpa duri dan tepi daun yang bergelombang. Panjang daun berkisar antara 10-15 cm. Pada tepi daun ini dapat tumbuh daun baru ataupun bunga.
     Bunga berdiameter 10 cm berwarna putih dan berbau wangi. Sedangkan tangkai dan kuncup bunga berwarna merah muda. Wijayakusuma mempunyai buah berbentuk bulat, berwarna merah dengan biji hitam. Perkembangbiakannya bisa menggunakan biji maupun stek daun.
     Keunikan wijayakusuma yang kemudian menjadikannya sarat dengan mitos adalah kebiasaan berbunganya yang hanya terjadi di malam hari. Kuncup bunga mekar pada tengah malam dan sudah layu menjelang pagi hari. Karena itulah wijayakusuma disebut sebagai ratu malam atau night queen.

     karena keunikan inilah banyak orang ingin membudidayakan bunga jenis ini, berikut cara membudidayakan bunga wijaya kusuma :

Alat dan Bahan :
    - Bibit wijaya kusuma
    - Pot
    - Pasir
    - Pupuk kandang
    - Cacahan pakis halus
   -  Tanah humus
   -  Pecahan genteng
    - Air
    - Sekop kecil

Langkah-langkah :
1. Siapkan bibit wijaya kusuma yang bisa dibeli di toko-toko pertanian terdekat. Anda juga dapat membuat bibit sendiri melalui stek batang yaitu dengan memotong batang tanaman yang sehat dan segar sepanjang 12-18 cm. Kemudian batang diangin-anginkan selama 2-3 hari, lalu tanamkan pangkal batang di media tanam sedalam 5-7 cm.
    Wijaya kusuma menyukai media tanam yang subur, bersih, dan porous. Anda bisa membuat media tanam ini dengan mencampurkan pasir, pupuk kandang, cacahan pakis halus, dan tanah humus dengan perbandingan 2:3:1:4 atau 1:3:2:4. Setelah itu, media tanam yang sudah tercampur rata tersebut dimasukkan ke dalam pot dengan diberi alas berupa pecahan genteng sebagai penahan. 

2. Pola penyiraman wijaya kusuma sebaiknya disesuaikan dengan kondisi iklim di daerah setempat. Apabila kemarau, tanaman dapat disiram sebanyak dua kali sehari sehingga kebutuhan air tercukupi. Sebaliknya di saat musim penghujan, kurangi frekuensi penyiraman menjadi dua hari sekali atau disesuaikan dengan tingkat kelembaban media tanam. Kondisi media tanam yang terlalu lama akan mengakibatkan akar bunga wijaya kusuma membusuk dan tanaman pun mati.

3. Pemupukan ulang wijaya kusuma bisa dilakukan sebulan setelah penanaman. Idealnya, pemupukan ini menggunakan pupuk NPK dengan komposisi yang seimbang. Dosis yang dipakai sebanyak satu sendok teh per tanaman atau disesuaikan dengan saran masing-masing produk pupuk.
    
4. Penyiangan harus dilakukan secara rutin guna mencegah tumbuhnya gulma di pot tanaman. Perawatan juga termasuk pemberian fungsida dan insektisida dengan teratur, serta pemangkasan bagian-bagian tanaman yang berpenyakit.

terima kasih semoga bermnfaat :)

No comments:

Post a Comment